Pertanyaan seperti diatas kerap menghantui para pengusaha pemula atau kecil. Mungkin saja dari sisi kualitas produk yang mereka hasilkan tidak kalah dengan produk impor sekalipun. Namun, ketika berbicara tentang merk, barulah mereka akan terdiam dan berpikir: Apakah merk produk saya sudah mampu membuat calon pelanggan memilih dan membeli produk yang saya hasilkan?
Merk merupakan sebuah aset yang intangible atau tidak kasat mata yang merupakan sebuah faktor penentu yang cukup signifikan bagi calon pelanggan dalam memutuskan untuk membeli sesuatu. Pelanggan boleh saja mempunyai banyak pilihan produk pengganti yang berkualitas tinggi. Namun jika mereka sudah setia terhadap sebuah merk, perilaku pembelian mereka akan cenderung menjadi irrasional. Maksudnya?
Anda mungkin sudah mengetahui bahwa di Indonesia, terutama di daerah Bandung, banyak terdapat produsen-produsen celana jeans yang menurut saya cukup berkualitas. Merknya pun mungkin sudah ratusan. Dari yang berkualitas biasa sampai yang benar-benar berkualitas tinggi.
Namun seandainya calon pelanggan disuruh untuk menyebutkan merk-merk celana jeans yang terkenal, hampir bisa dipastikan mereka akan menyebut merk seperti Levi’s, Wrangler, Lee, Esprit, Calvin Klein, dan masih banyak lagi merk-merk terkenal lainnya yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu.
Mengapa bisa begitu? Itulah kekuatan sebuah merk. Produk-produk celana jeans terkenal diatas mungkin tidak lebih baik dibanding produksi lokal. Namun kekuatan merk mereka telah berhasil menciptakan pelanggan yang loyal dan aset yang bernilai tinggi.
Lantas, bagaimana caranya membangun merk yang kuat dan bernilai tinggi? Lima hal berikut bisa menjadi acuan anda dalam menciptakan merk yang fenomenal.
1. Bangun usaha yang anda cintai
Karena, dengan membuka usaha yang anda suka dan cintai, anda akan melakukan yang terbaik untuk membesarkan usaha serta merknya.
Bagi para pengusaha pemula, faktor kualitas sangat berperan penting untuk membuat calon pelanggan menyukai produk anda. Jika kualitas yang anda berikan pas-pasan, sudah bisa dipastikan pelanggan tidak akan tertarik untuk kembali menggunakan merk produk anda.
Kisah Edward Forrer, pemilik merk sepatu Edward Forrer yang berasal dari kota Bandung bisa menjadi contoh bagaimana kecintaan terhadap bidang yang ia kuasai mampu membuatnya menjadi ikon sepatu kota kembang.
Edo, demikian ia biasa dipanggil, awalnya hanyalah seorang karyawan pabrik sepatu biasa. Namun ia memutuskan untuk membuat sepatu dengan merk sendiri karena kecintaannya pada bidang yang telah ia tekuni selama kurang lebih 20-an tahun tersebut.
Ia menggambar sendiri desain sepatu yang akan dijualnya dan kemudian dengan menggunakan sepeda kumbang menawarkan keliling kampung kerumah-rumah penduduk. Akhirnya, ada salah seorang tetangganya yang merasa kasihan melihatnya dan kemudian memesan sepatu rancangan Edo tersebut.
Diluar dugaan, sepatu rancangannya tersebut disukai banyak orang. Selain kuat (Edo membuat sendiri sepatu pesanan tersebut), desainnya juga trendi. Mulailah ia kebanjiran order dari orang-orang yang ingin memakai sepatu kreasi Edo itu.
Saat ini, merk Edward Forrer telah berhasil menjadi ikon sepatu kota kembang. Oleh karena itu, bagi para pengusaha pemula yang ingin membangun merk yang kuat, mulailah dengan membangun bisnis yang anda cintai dengan sepenuh hati dan hasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
2. Mulai dari kecil
Biasanya, saat baru mulai pertama kali membuka usaha hampir semua pengusaha pemula memulainya dari skala yang kecil. Walaupun mungkin ada juga yang memulai dari skala menengah atau bahkan besar, namun kebanyakan mulai dari kecil.
Keuntungan memulai dari skala kecil adalah salah satunya tidak membutuhkan modal yang besar. Keuntungan lainnya yaitu ukuran usaha masih ramping sehingga masih bisa diawasi sendiri dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Dengan memulai dari kecil, anda akan mengetahui seluk beluk operasional usaha yang anda jalani. Mulai dari proses produksi, keuangan, pemasaran, penjualan dan juga sumber daya manusia.
Nantinya, setelah berjalan dengan stabil anda bisa melibatkan pihak-pihak lain untuk membantu membesarkan usaha anda tersebut. Anda bisa mencari supplier untuk penyediaan bahan bakunya. Anda bisa mencari pabrikan yang bisa memproduksi produk dalam jumlah besar. Dan juga anda bisa mencari perusahaan distribusi yang mempunyai jaringan pemasaran yang kuat untuk memasarkan produk-produk anda.
Setelah sistem terbentuk dengan kuat maka secara otomatis pendistribusian produk akan menjadi lebih terjamin untuk sampai ke tangan pelanggan. Dengan sistem yang kuat dan kualitas produk yang bagus, citra usaha anda akan meningkat dimata para pelanggan, sehingga merk produk anda pun akan semakin melekat di benak pelanggan.
Memulai dari skala kecil memberi anda kesempatan untuk mengetahui detil operasional usaha anda sejak awal.
3. Ikuti kata hati anda
Hal yang paling sering melanda para pengusaha pemula biasanya adalah mereka cepat kehabisan ide untuk memproduksi varian atau model lainnya yang akan disukai pelanggan mereka.
Masalah ini bisa diselesaikan dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui tren serta selera pasar saat ini. Namun bagaimana seandainya sebagai pengusaha pemula belum mampu melakukan riset pasar yang membutuhkan biaya besar?
Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mengikuti kata hati anda sebagai seorang pengusaha. Buatlah produk-produk yang ingin anda gunakan misalnya, dan mempunyai peluang untuk diterima pelanggan. Jangan terlalu mengandalkan riset pasar yang berbiaya besar.
Edward Forrer melakukan hal tersebut pada mulanya. Ia hanya menggambar desain-desain sepatu yang menurutnya bagus dan trendi. Jelas ia tidak mempunyai modal banyak saat awal memulai usaha sepatunya tersebut. Namun kini merk Edward Forrer telah tersebar di dalam dan luar negeri.
Intinya, percayai insting anda sebagai seorang pengusaha!
4. Cari rekan kerjasama
Ketika akhirnya usaha anda mulai tumbuh pesat, saatnya bagi anda untuk mencari rekan usaha untuk bekerjasama membangun usaha dan merk anda yang sedang berkembang pesat.
Anda harus mencari rekan usaha yang mempunyai keunggulan di bidang lain seperti misalnya pendistribusian, pemasaran, pembangunan konsep dan lain sebagainya. Dengan keunggulan tersebut, merk anda akan mempunyai kesempatan luas untuk menjangkau pelanggan potensial.
Dengan adanya rekan usaha, anda bisa lebih berfokus pada hal-hal lain seperti misalnya membangun konsep-konsep baru yang lebih kreatif dan inovatif yang akan semakin memperkuat merk produk anda.
5. Tetap inovatif dan fokus
Jika usaha anda telah berjalan baik dan merk anda mulai dikenal di pasaran, anda bisa lebih berkonsentrasi terhadap hal-hal yang lebih strategis.
Teruslah berkarya menelurkan inovasi-inovasi baru. Karena sesungguhnya, merk yang kuat adalah yang terus berinovasi. Anda bisa menggali ide serta konsep baru yang lebih menarik.
Contohnya seperti yang dilakukan oleh Starbucks. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa merk tersebut sukses karena hanya menjual satu produk saja, … kopi. Mengapa? Karena ia mempertajam fokus merk dengan hanya menjual kopi dengan kualitas yang terbaik.
Walaupun begitu, Starbucks tidak berhenti berinovasi. Sampai saat ini, Starbucks menawarkan 30 varian kopi yang berbeda, namun dengan inti bisnis yang tetap sama yaitu menjual kopi.
Sebab itu, jangan pernah berhenti berinovasi. Pertajam merk anda dengan mengusung konsep-konsep baru yang lebih segar.
Semoga dengan tips ini, anda bisa membangun merk yang kuat yang dicintai pelanggan anda. Sekecil apapun usaha anda saat ini, ingatlah bahwa tidak ada yang tidak mungkin! Jika seorang Edward Forrer saja bisa membangun merk sepatu berkualitas hanya dengan bermodalkan sepeda dan kertas gambar, anda bisa melakukan lebih daripada itu. Sekarang, bagaimana dengan anda?
Artikel ini diambil dari blog PengusahaKreatif.com dengan judul yang sama
Follow Twitter PengusahaKreatif.com