Menjelang sore, dari balik kaca jendela restoran, aku melihat Siska keluar dari gedung Siska’s Film, lalu menyeberang jalan melewati mobil-mobil yang parkir di pinggir taman. Di taman tidak terlihat lagi anak-anak jalanan, tapi ada seorang pemuda berjaket hitam berdiri dibawah pepohonan. Ia membawa sebuah kantong belanja di tangan kiri, sementara tangan kanannya memegang handphone yang tersambung headset ke telinga. Sesekali ia memandang ke arahku, ke restoran.