Kampung itu tiba-tiba geger oleh sebuah peristiwa pada suatu pagi yang begitu damai. Seorang gadis yang tak seorang pun tak mengenalnya tiba-tiba hilang setelah malam bersekutu dengan ringkih burung di pohon jati tepi sungai. Biru. Begitu orang-orang kampung mengenal dan memanggilnya. Sejak kecil ia diasuh oleh seorang ayah yang sangat mengasihinya. Ia tumbuh dan besar dengan sifatnya yang lemah lembut dan memiliki paras cantik dan anggun. Hingga suatu hari dan hari-hari lainnya yang tidak pernah ia tulis dalam mimpinya menjadi sebuah rentetan luka dan duka dalam hati dan tubuhnya.
KEMBALI KE ARTIKEL