Puisi sejak dulu sering disebut sastra tertua dan selalu menjadi daya tarik yang paling mudah digemari oleh semua kalangan. Mulai dari bahasanya yang beragam, pembacaannya juga beragam, sampai euforia dalam membacanya pun demikian. Biasanya, puisi sering menjadi pengantar kaum muda ketika pertama jatuh cinta atau kedua dan seterusnya. Pada saat itu, barangkali puisi menjadi alat ampuh melalui kertas yang menjadi media utama dan disampaikan secara sembunyi atau terang-terangan. Nah, bagaimana dengan era sekarang, masih berlakukah hal seperti itu? ketika dunia digital sudah menjadi alternatif dalam berbagai hal apakah puisi juga ikut hanyut dalam arus tersebut?
KEMBALI KE ARTIKEL