Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Memaknai Kebebasan Ekologi Melalui Ketidaksadaran Manusia

27 November 2023   09:29 Diperbarui: 27 November 2023   10:14 92 1
Mungkin adalah naluri manusia untuk menyadari sesuatu setelah terjadi anomali di sekitarnya. Dalam beberapa dekade terakhir, telah muncul berbagai organisasi dan kelompok yang aktif dalam isu lingkungan, fokus pada upaya pencegahan perubahan iklim yang semakin mendesak. Banyak individu mengadopsi perspektif ekologis yang beragam, mengaitkan isu lingkungan dengan aspek lain yang dianggap relevan dan saling terkait.

Dalam konteks ini, isu-isu seperti lingkungan dan gender menyoroti peran sentral perempuan dalam mengatasi tantangan lingkungan. Isu lingkungan dan agama menggabungkan ajaran kitab suci untuk menekankan kewajiban menjaga lingkungan sesuai dengan fitrah manusia. Selain itu, ada banyak isu multidisipliner yang terkait dengan ekologi.

Penting untuk dicatat bahwa semua isu tersebut pada dasarnya terhubung dan saling mendukung. Pembagian ilmu pengetahuan ke dalam disiplin-disiplin tertentu mungkin memudahkan pemahaman, namun dapat juga membatasi pandangan holistik. Manusia seharusnya tidak terbagi menjadi spesialis dalam satu bidang tertentu, tetapi mencakup keseluruhan.

Salah satu konsep yang perlu ditekankan adalah bahwa semua isu ini sebenarnya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Semua elemen memiliki koneksi dan korelasi yang saling mempengaruhi. Perpecahan ilmu pengetahuan menjadi bidang-bidang tertentu mungkin mengaburkan pandangan holistik kita.

Selanjutnya, penting untuk mengatasi konsep antroposentrisme yang masih menjadi kekhawatiran dalam ilmu ekologi. Pandangan ini menganggap bahwa seluruh alam semesta ada untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kesadaran akan keterbatasan alam semesta dan nafsu manusia yang tidak terbatas menjadi tantangan, terutama dalam masyarakat modern.

Konsumerisme, yang muncul sebagai hasil dari pembagian tugas yang tidak seimbang antara produsen dan konsumen, menjadi tantangan besar. Ketergantungan pada teknologi dan mesin semakin memperbesar sifat konsumerisme, menggerogoti sumber daya di sekitarnya.

Penting untuk menciptakan kesadaran akan lingkungan, mengganti sudut pandang antroposentrisme dengan ekosentrisme. Ini berarti menempatkan lingkungan pada tingkat yang setara atau bahkan lebih tinggi dari manusia. Sudut pandang ini dapat membantu mengubah perilaku konsumtif dan merintis jalan menuju keberlanjutan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun