Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Artikel Utama

Labbiang, 46 Tahun Hidup Setubuh dengan Kembar Siamnya

12 Juli 2011   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:44 2903 7
NAMA  sebenarnya adalah Lukman, namun oleh warga sekitar lingkungan tempat tinggalnya di Kampung Bontojai, Kelurahan Sibatua, Pangkajene – Pangkep lebih mengenalnya dengan panggilan Labbiang. Disebut demikian karena beberapa orang tua di Bontojai masih dapat mengingat dengan jelas proses kelahirannya 46 tahun lalu, bersama kembarannya yang melengket pada bagian perutnya. Labbiang, labbi atau a’labbi artinya berlebih atau tambahan. Disebut demikian karena oleh masyarakat sekitar dianggap bagian tubuhnya berlebih, meski itu kembarannya yang seharusnya dipisahkan, namun oleh orang tuanya lebih memilih untuk mendiamkannya sampai Lukman besar dan menikah, bahkan kini telah berkeluarga dengan 9 orang anak.

Tak banyak orang yang mengetahui bahwa Labbiang punya kembaran yang masih terus melengket di bagian perutnya, kecuali keluarga dekatnya. Kesehariannya dijalaninya dengan penuh kesabaran mencari nafkah dengan bertani. Belakangan dia mencoba peruntungan sebagai pabentor (pengemudi becak motor) . Saat mengemudikan bentornya, kembarannya yang melengket pada bagian perutnya tersebut ditutupinya dengan sarung. Tak ada sedikitpun terbersit dipikirannya untuk memisahkan kembarannya tersebut dengan jalan berobat dan operasi. Tentu selain karena malu diketahui punya ‘kelainan’ seperti itu, Labbiang juga berasal dari keluarga tidak mampu yang untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari saja harus berjuang keras menafkahi keluarganya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun