[caption id="attachment_109280" align="aligncenter" width="347" caption="Kantor Pusat PT. BKI di Jakarta Utara (foto : google)"][/caption] Kemunculan Asian Classification Society (ACS) sebagai wadah berkumpul badan klasifikasi dalam wilayah negara Asian patut diapresiasi, meski sasaran awalnya adalah menjadi member of IACS. PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menjadi salah satu fasilitator dan mediator terbentuknya ACS tersebut pada masa kepemimpinan Ir. Muchtar Ali Dirut di BKI. Dari pertemuan penulis dengan mantan Dirut BKI tersebut di rumahnya dapat ditarik kesimpulan bahwa obsesi besar BKI untuk menjadi anggota IACS adalah salah satu cita - cita Muchtar Ali dalam mengembangkan dan memajukan BKI sebagai salah satu badan klasifikasi yang diperhitungkan dunia pelayaran maritim internasional. Klasifikasi kapal sebenarnya adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengategorikan kapal ke dalam suatu kelas tertentu. Jika menilik sejarah klasifikasi kapal itu sendiri, Indonesia sebenarnya sangat ketinggalan jauh. Klasifikasi kapal dunia sudah dimulai sekitar tahun 1760-an, dari sebuah coffe shop milik Edward Lloyd di London, pada saat itu di kedai kopi tersebut banyak berkumpul Orang-orang yang dalam bisnisnya berhubungan dengan dunia perkapalan, mulai dari pelaut, pemilik kapal sampai dengan pihak asuransi. Berawal dari situlah muncul ide dari Edward Lloyd untuk melakukan pencatatan (registrasi) terhadap kapal-kapal yang pemiliknya sering berkumpul di kedai kopinya. Dan singkat kata dari daftar kapal tersebut yang akhirnya terbentuklah Lloyd's Register of Shipping (LRS) pada tahun 1760.
KEMBALI KE ARTIKEL