Doxing, atau pengungkapan informasi pribadi secara daring tanpa izin, telah menjadi senjata intimidasi terhadap jurnalis. Pelaku sering menyebarkan informasi sensitif seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data pribadi lainnya sebagai bentuk balasan atas karya jurnalistik yang dianggap kontroversial. Menurut laporan Freedom House, ancaman ini sangat sering terjadi di negara-negara dengan rezim otoriter, di mana jurnalis menghadapi risiko ancaman fisik dan psikologis akibat laporan mereka. Dalam beberapa kasus, doxing tidak hanya mengancam individu tetapi juga keluarga mereka, sehingga menciptakan tekanan tambahan untuk menghentikan aktivitas jurnalistik yang kritis.