Makam kolektif alias
kuburan massal korban sukhoi, mungkinkah? Mungkin saja! Jika para keluarga dengan sadar diri dan kerelaan yang tinggi mau menerima kenyataan bahwa jasad korban kecelakaan pesawat tidak lagi utuh. Dan menyatukan serpihan demi serpihan tubuh masing-masing jasad akan banyak menyita bukan hanya tenaga, pikiran dan biaya tapi juga perasaan. Termasuk perasaan saya sebagai penonton setia TV swasta Indonesia. Setiap hari mendengar berita tentang evakuasi jasad korban sukhoi membuat hati ini miris dan teriris. Sedih dan pilu, membayangkan seseorang memungguti satu demi satu serpihan daging untuk di identifikasi dan disortasi untuk disatukan kembali seperti menyusun puzzle. Jika serpihan-serpihannya lengkap tidak apa, tapi jika ada yang hilang lalu bagaimana? Bukankah lebih efektif dan simple kalau semua serpihan tubuh jenazah itu di bersihkan, disucikan lalu di kubur secara bersamaan di suatu tempat yang special. Sebuah makam kolektif... istimewa bukan? (Abaikan prosesi jenazah pada umumnya. Bagi yang muslim, sholat jenazah kan bisa digantikan dengan sholat gaib.)
KEMBALI KE ARTIKEL