Berhubungan sex di luar nikah itu haram. Berzina itu dosa. Jika di langar yang di korbankan bukan hanya kehormatan dan martabat diri tapi juga kehormatan dan martabat keluarga, masyarakat yang kemudian meningkat menjadi tanggung jawab moral suatu bangsa. JIka sudah kejadian yang menjadi korban adalah 'bungal' hasil dari perbuatan maksiat itu. Bayi-bayi mungil yang terpaksa belajar berenang di sungai atau selokan- selokan kotor, disisipkan dalam plastik bag ataupun tong-tong sampah, terlantar di tempat-tempat tersorok dan tersembunyi dan tak jarang pula menjadi santapan hewan-hewan liar. Mereka adalah sama seperti kita. HAnya saja masih dalam bentuk prototype. Beri mereka kesempatan untuk tumbuh dan membesar. JAngan rengut nyawa mereka tanpa keadilan. Seutas nyawa tidak bisa di beli dan di pesan di supermarket. Tapi adalah sebuah anugrah. BIarpun terbentuk dari hasil perbuatan dosa, seutas nyawa tetaplah berharga. Dengan hak sebagai apa kita memusnahkannya? sementara untuk menciptanya kita tidak mampu? Biarkanlah mereka hidup dan menghirup nikmatnya nafas kehidupan. Dari hasil dosa ataupun berkah yang tak diharap, seutas nyawa yang tertanam di badan tetaplah harus di jaga dan di lahirkan. JIka tidak sangup menanggungnya, berikan pada orang yang mampu...jangan sampai memusnahkannya. KArena dosa yang tidak akan pernah terampuni...adalah dosa para pembunuh. Mereka berhak untuk menikmati hidup. Tumbuh dan membesar sesuai kodratnya. Sangat mendamaikan melihat seorang bayi mungil tumbuh berkembang menjadi anak-anak. Ikatan kekeluargaan adalah hal terakhir, yang terpenting adalah Nurani kemanusiaan. MAnusia bukan beban bagi sesamanya. TApi sebuah tanggung jawab untuk saling menjaga, melindungi dalam kondisi yang penuh keakraban dengan di landasi oleh perasaan kasih sayang, hormat menghormati, dan saling tenggang rasa. Pernah kah terpikir bahwa suatu ketika, ada masa...seorang asing itu terasa lebih dekat melebihi saudara?
KEMBALI KE ARTIKEL