Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kapan dan Darimana Anak-anak Harus Mengenal Internet

26 Maret 2010   06:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:11 118 0
da yang bisa menjelaskan?. Ha...ha..ha...kalau toh ada yang berani menjawab, apa anda yakin? Ini yang rasanya terjadi saat ini. Anak-anak memasuki dunia internet hanya mengikuti mereka yang sudah duluan masuk (meskipun tidak jelas arahnya). Kalau beruntung mereka akan asyik dengan Facebook atau Friendster. Kalau tidak beruntung mereka hanya akan terjerat dalam game online (dan inilah yang banyak terjadi saat ini, sambil menunggu terdegradasinya moral dan hancurnya ucapan dan mulut  mereka). Orang tua mestinya membantu mengarahkan. Sayangnya orangtuanyapun gaptek juga. Kalau toh mengerti, perbedaan "ilmu" berinternet antara anak dan orangtuanya sekali tiga uang, sama saja sami mawon. Akhirnya sekeluarga hanya berFacebook ria, nggak kemana-mana. Anda, orang tua yang cukup canggih berinternet, tentu tidak seperti mereka bukan?. Tapi apakah anda tahu darimana memulai mengajari anak anda berinternet? (tentu yang arahnya menuju peningkatan penggunaan internet yang positif, produktif, sokur-sokur efektif karena menggunakan internet berati biaya). Saat ini, anak-anak (yang sudah keluar masuk warnet, maksud saya) tidak perlu lagi diajari cara menggunakan perangkat internet atau disuruh membaca manual penggunaan dan fungsi tombol dan ikon dalam browser, mereka sudah cukup mengerti hal itu. Tetapi kemana mereka menuju dan apa yang harus dilakukan setelah itu, mungkin itu yang perlu kita bantu. Internet sangat menyenangkan, kalau pas dengan sesuatu yang menyenangkan kita. Berapa lama anda bisa bertahan membaca dan memandangi halaman Wikipedia di monitor anda?. Setengah jam sudah sangat hebat, sementara anda bisa bertahan berfaceboo ria  8 jam lebih (sebanding dengan orang ngantor), sementara membuka Wikipedia setengah jam saja sudah neg rasanya. (Padahal di Wikipedialah anda bisa menemukan hampir segalanya yang ada di internet, baik yang langsung disajikan atau dalam bentuk Link). Begitu juga kita mencoba mengajar anak berinternet. Harus membawa ke tempat yang mungkin mereka suka, menyenagkan, positif, informatif, dan suatu saat mungkin produktif. Kriteria yang susah. Memang sesuatu yang besar hasilnya, tidak mungkin diraih dengan jalan gampang. Internet seperti banjir air bah, kita tidak mungkin menghindar darinya termasuk anak-anak. Menghindar dari internet akan membuat anak-anak terasing di pergaulannya dan udik, lama-lama bisa depresi tidak berani menghadapi lingkungannya. Lebih baik kita bantu mereka mengahadapi datangnya arus informasi ini. Jadi apa jawaban pertanyaan di pokok tulisan diatas?. Jawabannya : Justru andalah yang harus memulai dahulu, bukan anak-anak. Kalau toh anak-anak sudah duluan mulai, anda harus mengejar dan mendahuluinya. Tidak ada waktu?. Harus ada, kalau anda tidak mau anak-anak anda tersesat di hutan belantara informasi ini dan akhirnya terpeleset masuk jurang : dewasa sebelum waktunya, moral dan mulut yang rusak akibat game online yang tak terkontrol, menjadi pencuri dompet anda karena uang sakunya habis di warnet sementara hati masih penasaran, pergaulan bebas yang menyesatkan akibat bertemu orang-orang tak bertanggungjawab di jejaring sosial, mungkin malah bolos sekolah (sementara anda melihat mereka pulang sekolah sudah sangat sore yang katanya ada "kerja kelompok". Game online sekarang memang bisa dimainkan secara bersama,yang  "kerja kelompok", mereka tidak bohong kan? ). Anda mungkin bisa mengatakan, anak-anak sudah disediakan laptop atau pc dengan sambungan internet 100Mbs, jadi tidak perlu lagi ke warnet. Wah jangan salah, game online di rumah sangat berbeda dengan di warnet. Di warnet mereka bisa bebas berinteraksi dengan teman main gamenya secara langsung. Mereka bisa berteriak minta bantuan atau memperingatkan temannya, atau mengajak bersama melakukan langkah dalam game secara bersama. Game ini dirancang oleh seorang beritelegensi tinggi dibantu perlatan dan sistem komputer yang canggih sehingga anak-anak tentu sulit untuk selalu menang. Kekalahan dan kesalahan akan sering terjadi pada mereka, dan pada saat itu apa yang terjadi (ketika mereka atau temannya salah langkah atau kalah)?. Seandainya anda ada disana, anda bisa mati berdiri ketika anak anda meneriakkan kata-kata kasar, jorok, sumpah serapah dengan seluruh isi kebun binatang (dengan suara yang keras. Anda ingin saya mengulang terikan mereka itu disini supaya anda jelas?..... oh... nggak usah ya...?OK ), sementara dirumah sepertinya pendiam atau penurut.  Nah itulah realita yang mungkin andapun tahu tetapi andapun juga bingung mencari solusinya kan?, sementara andapun tahu, tidak mungkin menghindarkan mereka dari arus internet ini). Terus seandainya kita sudah mau menjadi "pengawal" mereka dari mana memulainya?. Saya juga nggak tau pasti.... (tapi kalau tulisan ini berhenti sampai disini, lalu apa alternatif solusi atau jawaban pertanyaan diatas?. Tanggung,.... yang tanggung biasanya ngeselin).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun