Sebagai seorang banyumas asli yang merantau, kadang terasa kerinduan yang mendalam pada dialek dan makanan khas banyumas. Kerinduanku ini terobati karena pembantuku kebetulan orang banyumas asli juga, jadi bahasa ngapaknya masih ahoy … dan kebetulan juga dia seorang megari (orang yang membantu memasak pada saat orang lain hajatan) jadi dia pinter masak dan masakannya pasti PAS BANGET dengan lidahku. Bukannya aku tidak suka dengan masakan orang-orang pegunungan yang cenderung manis, tapi lidahku memang sudah terbiasa dengan masakan yang asin.