Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Pengunduran Diri PM Xanana Gusmao Resmi Diumumkan

7 Februari 2015   04:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:40 390 2
Dili, 06.02.2015 - Perdana Menteri Timor-Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri kepada Presiden Republik Demokratik Timor-Leste, hari ini (6/2/2015) di Dili.

Mengacu pada Undang-Undang No. 07/2007, Perdana Menteri secara resmi berhenti dari jabatannya seusai Presiden melantik Perdana Menteri baru, demikian pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Menteri Negara dan Sekretaris Kabinet, sebagai Juru Bicara Resmi Pemerintah Konstitusional V, hari ini (6/2/2015).

Dalam pernyataan pers tersebut disampaikan juga bahwa Perdana Menteri [PM] meminta kepada anggota kabinetnya untuk tetap bekerja sebagaimana biasa hingga proses transisi ini berakhir, seusai Pemerintah baru dilantik. Konstitusi Timor-Leste mengharuskan Presiden melakukan konsultasi dengan Partai-Partai Politik yang terwakili dalam Parlemen Nasional serta Dewan Negara, sebelum menyetujui pengunduran diri Perdana Menteri dan membentuk pemerintahan baru.

Lebih jauh Juru bicara Pemerintah Konstitusional V, Menteri Negara Agio Pereira juga menghimbau kepada para Anggota Kabinet, baik yang sudah mengajukan surat pengunduran diri maupun yang akan melanjutkan tugasnya untuk bersama-sama tetap melaksanakan kewajibannya demi kepentingan nasional, serta menghormati hak "Maun-Bot" (saudara tertua) Xanana Gusmao untuk berhenti dari jabatannya setelah selama 5 tahun menjabat sebagai Presiden Republik dan 7 tahun lebih sebagai Perdana Menteri, demikian tertulis dalam pernyataan pers.

Menyikapi pengunduran diri PM Xanana GUsmao tersebut Kepala Sekretariat Parlemen Pemuda Timor-Leste, Ergilio Ferreira Vicente berpendapat bahwa sebagai pemimpin karismatik beliau [PM Xanana GUsmao] menunjukkan komitmen yang tinggi atas niat penguduran dirinya yang sebelumnya telah disampaikan melalui media massa dan di depan Sidang Parlemen Nasional beberapa waktu lalu. Generasi tua sedang dalam proses mengundurkan diri dari panggung politik serta mempercayakan kepemimpinan nasional selanjutnya kepada generasi baru, ini hal yang positif, imbuh Erglio.

"Masalah utama dan tantangan terbesar adalah apakah generasi baru sudah siap menerima tongkat estafet kepemimpinan nasional, bila ditinjau dari aspek kepemimpinan, politik, sosial dan ekonomi. Sejauhmana kemampuan kita untuk mempertahankan stabilitas atas aspek-aspek tersebut," tambah Ergilio.

Sebagaiman diberitakan, sebelumnya PM Kay Rala Xanana Gusmao telah memulai proses resuffle, dengan meminta beberapa anggota kabinetnya untuk mengundurkan diri.

Spekulasi bermunculan sepekan terakhir di Dili, siapa yang akan menggantikan posisi Xanana Gusmao sebagai Perdana Menteri setelah Presiden menyetujui pengunduran diri beliau.* [MC. Moniz | 06.02.2015].

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun