Keheningan yang tiba-tiba datang mengajak langkah kaki menekuri lorong-lorong yang penuh dengan tapak-tapak kenangan.
Sepasang kepodang yang bercengkrama riang di ujung pokok kenari, kicauannya seperti sembilu yang mengupas cemburu.
Di ujung pematang aku hanya bisa menatap atap dangau tempatku melarungkan rindu dalam senandung kidung asmaraloka.
Duhai masa yang berlari laksana petir, kenapa tak kau bawa juga rindu ini bersamamu, aku tak ingin mati berkafan rindu.