Vasektomi, yang dilakukan dengan memotong dan mengikat saluran sperma, bersifat permanen dan memiliki tingkat keberhasilan mendekati 99%. Namun, selain dari sisi medis, keputusan untuk menjalani vasektomi memerlukan pertimbangan dari berbagai sudut pandang, termasuk sosial, tanggung jawab keluarga, serta ajaran agama.