Menjelang Idul Fitri, banyak hal yang dilakukan umat Islam untuk menyambutnya. Setiap daerah memiliki tradisi uniknya sendiri dalam merayakan momen ini. Salah satu tradisi yang khas di Riau adalah tradisi Lampu Colok, yang memeriahkan malam ke-27 Ramadan hingga malam Takbiran.
Kata "colok" dalam bahasa Melayu berarti alat penerang. Masyarakat Melayu Riau menyebut lampu colok ini dengan sebutan "pelite" atau "pelito", yang merupakan sejenis lampu teplok yang menggunakan sumbu kompor dan minyak tanah sebagai bahan bakar penerangnya.
KEMBALI KE ARTIKEL