Dalam kisah yang terdapat pada Durratun Nashihin, disampaikan tentang seorang Majusi, atau penyembah api, yang memiliki penghormatan besar terhadap kaum Muslim. Suatu hari, dia menemukan anaknya sedang makan di tengah pasar ketika umat Muslim menjalankan puasa Ramadan. Lelaki ini marah dan memukul anaknya, menegur bahwa anaknya seharusnya menghormati orang-orang Islam yang sedang berpuasa.
Setelah mendapat peringatan keras dari ayahnya, anak tersebut tidak berani lagi makan di tempat terbuka selama bulan Ramadan. Tak lama setelah insiden tersebut, sang Majusi meninggal dunia. Pada malam harinya, seorang ulama di kampung halamannya bermimpi bertemu dengan dia. Ulama tersebut melihat bahwa sang Majusi berada di dalam surga.
KEMBALI KE ARTIKEL