Weda memberikan tuntunan kepada kita untuk selalu menjaga sumber airkarena air merupakan kekayaan dan anugerah tuhan yang takternilai harganya. fungsi air hampir semua mengetahuinya, namun tidak banyak yang mengetahu bahwa air berfungsi untuk penyembuhan dan penebusan dosa, seperti disabdakan didalam Rgveda“Agnim ca visvasambhuvam. Apas ca visvabhesajih” artinya : Api dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Air dapat menyembuhkan segala macam penyakit (Rgveda I.23.20) penyakit yang dimaksud termasuk didalamnya peleburan dosa..
Air adalah suatu zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi , air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Dalam pandangan Hindu tubuh manusia terdiri dari lima unsur (Panca Butha) , unsur air merupakan unsur yang paling dominan yang juga terdiri dari 71 % . menurut penelitian, manusia bisa bertahan hiduptanpa makan tetapi manusia tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air. Tubuh manusia dengan alam semesta sesungguhnya sama , didalam ajaran Hindu alam semesta disebut Bhuana Agung dan tubuh manusia disebut bhuana alit. Air tidak hanya untuk diminum, sebagai pembersihan tetapi juga untuk penyucian , penyucian dari dosa – dosa. Dalam penyucian ini biasanya dilakukan mandi beramai-ramai di sungai, laut , danau dan sumber air yang sejenis. Tradisi beramai-ramai mandi di sungai, danau , laut dsb , ternyata tidak hanya dikenal oleh masyarakat Hindu tetapi juga dilaksanakan oleh non-Hindu dengan berbagai istilah.
Orang Jawa mengenal istilah padusan, orang Melayu mengenal istilah balimau. Tradisi ini adalah tradisi mandi beramai-ramai di sungai atau mata air menjelang orang melakukan puasa Ramadhan (Sastra Gending, 2012). Di jepang juga terdapat tradisi yang serupa yaitu tradisi mandi air es untuk penyucian diri. “di Makassar ada juga namanya mandi Safar yang dilakukan di bulan Safar, tetapi mandinya di kamar mandi masing-masing, seperti di sumur, di sungai atau di mana saja sesuai kebiasaan sehari-hari” (Nurhayati Rahman, 2012).
Masyarakat Bali mengenal istilah melukat dan Banyupinaruh , melukat biasanya dilakukan dengan memohon tirtha (air suci) di tempat –tempat suci untuk melebur dosa, hal ini dilakukan secara pribadi atau sendiri-sendiri, melukat juga bisa dilakukan di sumber-sumber air yang bertujuan untuk menyucikan diri. Sedangkan banyupinaruh dilakukan dengan mandi di laut , sungai, danau dll secara beramai-ramai pada hari setelah hari suci Saraswati. kata "Banyupinaruh" berasal dari kata "banyu" yang berarti air dan "pinaruh" atau "pengawruh" yang berarti ilmu pengetahuan yang sangat vital bagi kehidupan. Menurut pakar Hindu Prof. I Made Titib (2012: anataranews.com) banyupinaruh merupakan simbol persiapan untuk menerima ilmu pengetahuan.