Pendahuluan
Berbicara persoalan antar agama sangat sesitif sifatnya, bagi sebagian besar masyarakat kita, entah apa yang menyebabkan demikian. Meski seseorang berbicara perbedaan agama apabila dibicarakan dengan kepala dingin dan intelektualitas seharusnya tidak akan berkonflik meski sensitif. Demikian juga dalam membaca tulisan ini semoga dapat dimengerti demi kebaikan bersama untuk mencari akar masalah penyebab maraknya kekerasan atas nama agama yang tak jarang hingga menelan korban. Diberbagai Televisi diberitakan berbagai kekerasan terjadi hanya karena gesekan sedikit dengan persoalan agama. Seharusnya agama menjadikan manusia damai namun realita terbalik dengan harapan,terjadi kesenjangan antara dasein dan dasholen . Semakin hari kekerasan atas nama kian memprihatinkan , maraknya konflik antar agama menyebabkan masyarakat berpandangan bahwa agama adalah sumber konflik. Beragama merupakan hak asasi manusia , kebebasan beragama merupakan satu-satunya HAM pertama yang tertuang didalam UUD RI 1945 sebelum di amandemen.
Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang di bawa manusia sejak ia hidup yang melekat pada esensinya sebagai anugrah Tuhan yang maha kuasa. Bila hak asasi manusia belum dapat di tegak kan maka akan terus terjadi pelanggaran dan penindasan atas Ham baik oleh masyarakat, bangsa, atau pemerintah. Tak bisa di pungkiri bumi sebagai tempat hunian manusia adalah satu. Namun para penghuninya terdiri dari berbagai suku , ras, bahasa, profesi , kultur dan agama. Dengan demikian fenomena kemajemukan tak bisa dihindari. Kemajemukan atau keberagaman bukan hanya sebagai sebuah realitas sosial[1].