Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bhineka Tunggal Ika Asli Konsep Ketuhanan

25 November 2011   22:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 6231 0

BHINNEKA TUNGGAL IKA artinya BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU JUA, Sebuah semboyan yang di gunakan untuk bangsa yang besar yang merdeka pada 17 Agustus 1945 yaitu Indonesia.

Bila Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Jawa Kuna berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. sebelumnya juga pernah membahas sekilas mengapa simbol negara kita Garuda Clik Disini

Masyarakat Indonesia pada umumnya mengetahui arti “bhineka tunggal ika” berbeda-beda tetapi tetap satu, itu hanya sebatas sebagai konsep semboyan NKRI, sesungguhnya Bhineka Tunggal Ika asli konsep Ketuhanan, penulis bukan hendak mengklaim sesuatu kebenaran (Truth Claim) tetapi mengungkap fakta yang ada . Teks asli Bhineka tunggal Ika itu terpotong sehingga maksud yang sebenarnya tidak diketahui. Teks asli berbunyi :

Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,

Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,

Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,

Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Terjemahan:

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat (sat) yang berbeda.

Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?

Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal

Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. (Kakawin Sutasoma 139, 5)

Maksud dari kedua kakawin tersebut bahwa sesungguhnya Tuhan itu hanya satu tidak ada yang kedua (tan hana dharma mangrwa), Tuhan yang dimaksud disini adalah Buddha dan Siwa (Mahadewa), yang merupakan dua Agama yang menonjol pada jaman Majapahit dari beberapa agama yang ada , di Bali dahulu ada 9 Agama (sekte/kepercayaan), demikian juga di beberapa wilayah Indonesia terdiri dari beberapa Sekte.

Kakawin ini juga disokong oleh kakawin Arjuna Wiwaha atau Arjuna Wijaya sebagai berikut:

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun