Ibunda gadis idolaku terkaget-kaget aku mengetahui “pawetonan” kelahiran anaknya; Saniscara wage medangsia. Tak hanya itu, dia sempat membaca secarik surat yang berisi ramalan sifat, masa depan dan jodoh yang cocok dengannya, berdasarkan astrologi Hindu. Aku kirim untuk anaknya seminggu yang lalu, plus kado ulang tahun untuk bidadari kecilku. Beliau sempat mencak-mencak agar aku tak mengganggunya karena dia masih ABG cilik. Akan diinjinkan bila dia sudah cukup umur, ‘okelah bu.. aku hanya ingin membuktikan kalau aku sayang sama anakmu’.
Selama ini, ibunya tahu kalau aku sering berantem sama anaknya yang super jutek padaku. Ibunya sempet bertanya padaku, “darimana kamu tahu tanggal dan weton kelahiran anakku?” Jaman sudah canggih bookkk! Aku jawab dengan enteng, kalau aku melacaknya di Internet. Beliau manggut-manggut, mau aja dibohongin. Padahal aku mencuri tanggal lahir anaknya di buku kependudukan yang dimilikki bapakku. Karena cinta, apapun akan ku lakukan.
Terlebih aku berprisnip, ‘cinta tak perlu diungkapkan, tetapi tunjukan’. Tak mengerti? aku akan beri analogi dalam bentuk ‘cara sedehana menulis cerita’. Kadang orang dalam menulis cerita mengatakan orang yang dilihatnya cantik, tetapi dia tak menunjukan kecantikannya; “Tadi aku bertemu gadis cantik sekali”. Pembaca akan sulit membayangkan kecantikan orang yang dimaksud. Dimana pula dia melihatnya.
Akan berbeda pikiran pembaca bila penulis menunjukan kecantikan wanita yang dilihatnya; sang surya memamerkan kemegahannya di ufuk timur, aku berjalan kaki menyusuri taman kota untuk mengurangi penat pikiranku. Aku berhenti dibawah pohon rindang ditemani kicauan burung kutilang pada dahan pepohonan. Tak jauh dari pandangan, aku melihat seorang gadis sedang duduk melamun sendirian. Dalam kesepian ia beranjak dari duduknya. Tubuhnya langsing berbalutkan baju pink, celana jin, berbando kuning, kupuk-kupu menghiasi kepalanya.
Gadis itu melangkahkan kaki dan memetik sekuntum bunga mawar merah muda, lalu disuntingkan di telinga. Tampaklah oleku rambutnya panjang sepinggang hitam berkilauan. Bibirnya merah merekah, hidung mancung, jemari tangannya lentik. Gadis cantik itu melanjutkan langkah dan ia mengambil foto seorang diri, terlihat gadis beraksi bak seorang model top yang sering nongol di majalah kaum pria. Ia bergaya miring kanan, kadang miring kiri. Tak lupa dia tersenyum sendiri, seakan-akan tersenyum untukku yang tak disadarinya aku tak henti-hentinya memandang dari kejauhan.
Sudahkah terbayang akan kecantikan gadis itu? demikianlah juga cinta, kalau cinta jangan diungkapkan tetapi tunjukan. Tunjukan bahwa kamu mencintainya. Kamu bisa memberi dia kejutan ‘surprise’, suka menolong, rayuan maut dan yang terpenting adalah rasa hormat. Karena penilaian utama dalam hal cinta adalah rasa hormat. Hormat terhadap orang yang lebih tua, hormat kepada masyarakat, hormat kepada keluarga, dan tentunya hormat pada si dia. Terbukti, orang ramah dan sopan banyak digemari kaum hawa.
Baca juga yee Tips Menilai Foto Teman di Facebook