Mentari pagi menembus jendela kamar apartemenku yang minimalis. Cahaya keemasan itu menyentuh wajahku, namun tak mampu menghangatkan hati yang telah membeku. Secangkir kopi hitam pekat menemani pagi yang sepi, sama seperti hari-hariku yang telah lama kehilangan warna.
KEMBALI KE ARTIKEL