Langit di atas kota pagi itu tampak mendung, seolah ikut merasakan kekalutan yang menyelimuti hati Regulus. Di tengah hiruk-pikuk kota, pria paruh baya itu duduk termenung di depan rumahnya yang sederhana. Ada seberkas pesan yang baru saja diterimanya di ponsel. "Pak, tolong bantu bayarkan angsuran KUR bulan ini. Di sini nggak ada bank, sinyal saja sulit didapat. Kalau tidak bayar sekarang, denda pasti datang." Pesan itu datang dari anaknya yang tinggal jauh di pedalaman, di kampung yang terpencil. Anak sulungnya yang sudah menikah itu tinggal di desa yang sangat terpencil bersama istrinya dan kedua mertuanya, dan hanya dapat sinyal setelah menunggu matahari cukup terik untuk mengisi daya ponselnya lewat panel surya sederhana. Tidak ada bank, tidak ada ATM, bahkan minimarket pun tak ada di sana.Â
KEMBALI KE ARTIKEL