Ternyata jalan turunan itu dibuat khusus untuk ibu-ibu yang membawa kereta dorong bayi, atau orang tua yang sudah sepuh, atau penyandang disabilities untuk turun di halte yang dituju dengan lebih mudah.
Setelah pintu tengah terbuka dan jalan extra sudah tersedia, saya melihat ada kakek sepuh pelan-pelan menekan tombol kursi rodanya lalu keluar dengan mudah. Lalu setelah benar-benar turun dari bis, ia mengucapkan terima kasih kepada pak sopir.
Ternyata kakek tua itu sudah menekan tombol biru di dekat kursi darurat. Memberi sinyal kepada pak sopir untuk membantunya turun. Saya terharu loh.
Mungkin pemandangan seperti ini sudah biasa terjadi di Jerman, tapi sebagai warga negara Indonesia saya ingin sekali, suatu saat di Jakarta ada transportasi massal yang ramah terhadap penyandang disabilities. Kapan ya...
Salam,
Mentari
