Menurut Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, Sugeng Sugianto bahwa pada tahun 1998 tercatat pemilik kendaraan bermotor di Bali berjumlah 569.305 unit dengan jumlah kendaraan sepeda motor sebanyak 436.614 unit dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 1.765.372 unit dengan jumlah sepeda motor sebanyak 1.509.750 unit atau perkembangan kendaraan bermotor dalam 12 tahun terakhir rata-rata naik 10,01 persen. “Dari data tersebut terlihat bahwa pergerakan lalu lintas jalan di Bali didominasi oleh Sepeda Motor ketimbang alat transportasi lainnya,” tandasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa berdasarkan O-D Survey pada 2010, pergerakan lalau lintas pada jaringan jaringan jalan di Bali didominasi sepeda motor yang mencapai 65,34 persen sedangkan dengan mobil penumpang sangat kecil yakni hanya mencapai angka 25,93 persen. Sisanya ialah mobil barang sebesar 7,95 persen dan sepeda hanya 0,78 persen. “Setiap hari antara tiga ratus sampai lima ratus unit kendaraan sepeda motor yang baru keluar dari pabrik dikirim ke Bali. Karena memang sepeda motor sangat diminati oleh masyarakat Bali sebagai pilihan alat transportasi sehari-hari,” ujarnya.
Lantas apa yang mendorong masyarakat berlomba-lomba membeli sepeda motor? “Sebagai masyarakat moderen, alat transportasi sudah menjadi kebutuhan pokok dan disisi lain sistem transportasi publik belum bisa menjawab kebutuhan itu. Oleh kerena itu, masyarakat akhirnya memilih sepeda motor sebagai alat transportasi pribadi untuk menunjang aktivitas sehari-harinya,” akunya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Organda Bali, Yus Suhartana menyebutkan bahwa melubernya kepemilikan kendaraan sepeda motor di Bali disebabkan oleh kemudahan fasilitas kredit kendaraan sepeda motor yang diberikan oleh finace (lembaga pembiayaan). “Dengan uang muka Rp. 500 ribu sampa Rp. 1 juta rupiah maka seseorang sudah bisa mempunyai sepeda motor. Maka tidak heran, kalau orang sampai rela mengantre didealer untuk berlomba-lomba membeli sepeda motor baru,” selorohnya.
Bahkan, katanya, anak SMP di Bali lebih banyak yang menggunakan sepeda motor sendiri sebagai alat transportasi untuk pulang- pergi sekolah. “Maka tidaklah mengherankan, jika disetiap rumah tangga bisa memiliki empat sampai lima sepeda motor. Karena dalam satu keluarga, mulai dari bapak, ibu dan anak-anak bahkan sampai pembatu rumah tangga punya sepeda motor sendiri-sendiri,” ucapnya.