seakan kembali menari - nari di dalamnya,
membiarkan jari - jari mengeriput,
muka itu pun membiru.
Masih teringat jelas rekaman sore itu,
ketika nyanyian mengiringi rintikan,
seakan lelah tak terasa olehku,
senyum lebar pun tergores dengan nada yang riang.
Ketika hujan tiba...
anak - anak kecil pun bahagia,
bersiap tertawa -tawa,
menyambut sang hujan.
Mulai berlari dan menari,
berlomba dalam hujan bersama kawan,
nyanyikan lagu rintikan,
menarikan gerakan hujan.
Mendung pun seolah merayu
menyanyi dalam hitamnya,
mengikis langit biru,
dan seolah menangis memberi guyuran.
Tak ku kira kini ku telah dewasa,
hanya mampu memandang
dan menengadahkan jemari
berharap segera reda
dan seolah terhipnotis tergoda oleh rintik.