Kebetulan anak saya juga baru kelas 3 SD, maka saya melihat model solusi pemecahan persoalan diatas, siapa tahu bisa meng-inspirasi saya untuk menerapkan kebijakan yang mendidik pada anak didik saya.
Tapi sedikit mengkritisi artikel yang ada, kenapa memberi contoh yang di Negara barat? Apa tak ada contoh terbaik diseantero negri kita? Kalau di negri orang, bagaimana menerapkan di sini?
Walau tak semua membahas jajanan sekolah dimanca, ada beberapa artikel yang melihat sikon di Indonesia dan menawarkan solusi dari versi mereka. Apapun itu patut menunggu reaksi umum menyoal jajanan sekolah yang dilematis ini.
Salut pada Kompasiana yang mencoba membantu persoalan sosial dimasyarakat. Semoga dari sekian artikel yang masuk dipilih yang kiranya bisa membuka solusi terbaik persoalan jajanan di sekolah dengan menampilkan di Kompas yang terbaik.
Menunggu anak saya bisa jajan tanpa khawatir.
