Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Asa di Langit Harapan

2 Juni 2013   05:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40 162 0
Masih tak mengerti dengan pemikiran para ikhwan dan akhowat (*bukannya sok alim).. yaa akhi, yaa ukhti (ini panggilan tak sekedar panggilan saja. tapi, ini panggilan seorang saudara kepada saudaranya).. kita, memang sudah tak lagi sebagai anak kecil, yang dalam bertindak dan berbuat itu tidak berfikir, langsung saja diperbuat (tanpa memandang baik/buruk, benar/salah). yaa kita memang sudah besar bahkan bisa dibilang sudah dewasa, sudah bisa berbuat apa yang sebelum masa dewasa itu datang tidak bisa kita lakukan. tapi ingat wahai saudaraku. seiring dengan bertambahnya usia kita, maka tanggung jawab kita terhadap diri sendiri dihadapan ALLAH SWT akan dipertanggungjawabkan kelak. yaa akhi, yaa ukhti.. ALLAH SWT telah memberikan kepada kita kelebihannya diantara makhluk-makhluknya, yaitu kelebihan "akal". dimana akal itu kita pergunakan untuk berfikir, menuntut ilmu, dls. salah satu penggunaan akal itu menuntut ilmu, seperti yang kita ketahui ilmu yang kita cari di dunia ini tidak hanya sekedar ilmu dunia semata melainkan ilmu tentang akhirat, ilmu tentang tuntunan-tuntunan hidup, ilmu tentang bagaimana agama kita mengatur bagaimana cara untuk berinteraksi dengan manusia. salah satu interaksi yang sering kita lakukan di usia kita sekarang ini (usia baligh) adalah dengan lawan jenis. akhi,ukhti. . bukan maksud saya menggurui, tetapi maksud saya hanya ingin kita sama-sama berintrospeksi diri semakin dekat dengannya agar kita tidak merugi diakhirat kelak, akibat perbuatan/amalan-amalan baik kita terhapus dikarenakan hal-hal yang menyebabkan amalan-amalan kita terhapus (na'udzubillah, tsumma na'udzubillah). akhi. . ukhti. . kalian tahu bahwa Allah berfirman: "janganlah kau mendekati jinah". yang berarti bahwa mendekati jinah saja tidak boleh apalagi melakukan jinah itu sendiri. akhi. .  ukhti. . setiap kali aku mendengar atau bahkan menyaksikan, kalian ber-sms ria lewat dari pukul 9.00 p.m. dimana itu merupakan waktu maksimal kita untuk berkomunikasi dengan lawan jenis (itu pun jika memangurgent). akhi, ukhti, aku sangat menyayangkan kalian yang begitu mudahnya terkena bujuk rayu syeitan yang ingin menjerumuskanmu ke neraka. kau bertelepon ria dimalam hari, dikala yang lain sedang terlelap tidur. engkau bercanda ria dengan lawan jenis dengan berbagai alibi (karena tetangga misalnya) padahal waktu, situasi dan kondisi tidak memungkinkan, dengan nada suaramu yang lemah lembut sehingga lawan jenismu memiliki rasa terhadapmu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun