Dilansir dari Indonesiabaik.id, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencatat adanya kenaikan kasus intoleransi di Indonesia setiap tahun. Peningkatan kasus intoleransi mengkhawatirkan kebhinekaan Indonesia. Gerakan Antropolog untuk Indonesia yang Bhineka dan Inklusif (AUI) mengungkapkan tiga faktor yang memicu intoleransi di Indonesia. Tiga hal itu adalah pendidikan, ketidakadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam, dan penegakkan hukum.
Semua itu terjadi sebab kurangnya pemahaman manusia tentang perbedaan sehingga muncul ketidakadilan. Sikap intoleransi dapat dilihat dari tidak adanya rasa saling menghargai dan menghormati, memaksa kehendak kepada orang lain, membenci dan menyakiti orang yang berbeda pendapat, menganggap golongannya lebih baik. Jika kita tidak menolak intoleransi, maka akan terjadi konflik sosial dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menimbulkan perpecahan.
Kita harus bersama-sama menolak intoleransi yang ada di Indonesia dengan cara menumbuhkan sikap toleran. Kita dapat melakukan toleransi mulai dari memperluas pemahaman tentang perbedaan yang ada, dengan begitu kita bisa saling menghormati perbedaan serta menghargai pendapat orang lain. Dengan meningkatkan sikap toleransi, hidup akan terasa nyaman, aman, damai, dan tidak ada perselisihan.
Marilah kita rawat kerukunan dengan toleransi sebagai wujud kesadaran dan usaha dalam hidup berdampingan untuk Indonesia yang lebih baik.
---
Artikel ini merupakan tugas kelompok teks persuasi kelas VIII SMPN 5 Karawang Barat yang diampu Ibu Puspita Rindaniati, S.Pd.