BAB I
HAKIKAT IPS
Pada bab ini akan diuraikan secara ringkas tentang Pokok Bahasan Hakikat IPSyang meliputi;Rasional, Sejarah, Definisi, dan Tujuan mempelajari IPS serta Sub PB Konsep-konsep Dasar IPS, Ilmu-ilmu Sosial dan Bidang Studi lain, dalam hubungannya dengan IPS. Namun sebelumnya akan di perjelas istilah kata hakikat IPS. Hakikat IPS dapat diartikan sebagai kebenaran, kenyataan yang sebenarnya (Poerwadarminta, 1985). Jadi IPS adalah suatu kebenaran IPS, atau kenyataan IPS, dan apa sebenarnya IPS itu.
A. Hakekat IPS itu adalah:
1. Perwujudan dari satu pendekatan Interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial.
2. Integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial seperti: Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Ilmu Politik dan Psykologi sosial.
3. Menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling.
4. IPS bukan Ilmu Sosial walaupun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik antara manusia (human relation ship).
5. IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah.
6. IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran.
B. Sejarah lahirnya IPS di Indonesia
IPS merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak tahun 1915 setelah perang dunia pertama. Para ahli pendidikan di Amerika Serikat pada waktu itu berkesimpulan bahwa pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara sendiri-sendiri dalam bentuk disiplin ilmu, seperti: Sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan mampu membekali para subyek didik untuk dapat mengenal dan mengerti masalah sosial yang ada disekitarnya. Dengan demikian diintroduksikannya social studies yang diharapkan dapat mengatasi kekurangan.
Kelahiran Bidang Studi IPS dalam Kurikulum sekolah di Indonesia, banyak-banyak di ilhami oleh pengajaran social studies di Amerika Serikat. Bahkan istilahIlmu pengetahuan sosial (IPS), adalah terjemahan dari apa yang dinamakan Social studies dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat (N. Daljuni 1981). Pengajaran IPS di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pakar IPS pada tahun 1969 yaitu oleh Ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD PPSP IKIP Malang. Pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud. Pada tahun 1972 sudah ramai diperbincangkan dalam rencana pembaharuan Kurikulum sekolah di Indonesia. Bidang studi IPS resmi di cantumkan dalam kurikulum pada tahun 1974. Pada tahun 1975 nama bidang studi IPS sudah tercantum dalam kurikulim SD, SMP, SMU. Pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan lahirnya kurikulum tahun 1975.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, dimana dunia pengajaran sekolah pada umumnya selalu tertinggal, maka IPS diperlukan sebagai wadah pengetahuan yang mengharmoniskan laju perkembangan ilmu dan kehidupan dalam dunia pengajaran sekolah. Sebab IPS mampu melakukan lompatan-lompatan ilmu secara konsepsional untuk kepentingan praktis kehidupan baru yang sesuai dengan keadaan dan zaman. Maka melihat jenis dan susunan konsep/topik dalam IPS sungguh sangat banyak bervariasi dari berbagai ilmu sosial serta dari tuntutan-tuntutan persoalan kehidupan praktis.
C. Pengertian istilah Social studies dan IPS
Oleh karena itu, untuk memudahkan pemahaman terhadap IPS perlu dikemukakan terlebih dahulu Pengertian Social Studies (IPS) dari beberapa ilmuan Negara-negara maju seperti berikut:
- Arthur G. Binning and David H.Binning (1982) mengemukakan bahwa: Studi Sosial adalah mata pelajaran yang berhubungan langsung dengan perkembangan dan organisasi masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial.
- Edgar B. Wesley (1980), mengemukakan bahwa: Studi Sosial adalah Ilmu-ilmu Sosial yang disederhanakan untuk tujuan pengajaran di sekolah.
- Willian B. Ragam (1982), menyatakan bahwa: Program Studi Sosial mencerminkan bahan-bahan dari berbagai ilmu Sosial, tetapi ia juga mempergunakan bahan-bahan dari masyarakat setempat.
- John Jarolimek (1967) menyatakan bahwa: Studi Sosial merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dasar yang materi pelajarannya terdiri dari ilmu-ilmu social seperti; Sejarah, Geografi, Ekonimi, Antropologi, Soiologi, Politik, Psykologis Sosial bahkan termasuk Ilmu Filsafat.
Jadi Studi Sosial dapat pula dikatakan sebagai bagian-bagian dari ilmu sosial yang diseleksi atau dipilih untuk tujuan pengajaran.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram Jarolemek sebagai berikut: