Semua pihak merasa prihatin sekali akibat insiden yang mengoyak kehidupan kebangsaan, seperti terjadi di Kabupaten Tolikara, Papua, sedih dan masygullah yang terasa di hati. Tebersit juga rasa geram dan penasaran, mengapa kejadian absurd tersebut bisa terjadi. Kita bisa menempatkan insiden itu dalam perspektif waktu. Jumat (17/7) adalah hari Idul Fitri ketika umat Islam berbahagia menyambut kemenangan setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kembali ke fitri atau kesucian menyiratkan kedamaian dan jauh dari kekerasan. Jadi, sungguh tak bisa dimengerti ketika dalam suasana yang diliputi kedamaian itu berlangsung aksi kekerasan yang membuat puluhan kios, juga mushala, terbakar. Peristiwa itu menewaskan satu warga dan melukai 10 orang. Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu (19/7) malam, telah menginstruksikan Kepala Polri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti mengambil langkah hukum yang tegas untuk segera menyelesaikan insiden di Tolikara.
KEMBALI KE ARTIKEL