"Cepat sikat, keburu azan!"
Kalimat itu biasa saya dengar ketika masih kecil berpuasa dengan orang tua dan keluarga. Ibu saya termasuk orang yang rewel dalam menyuruh menyikat gigi.
"Kalau kamu enggak sikat gigi sekarang, entar kasihan kalau ada orang di samping atau di depan kita yang diajak bicara, terus pingsan karena bau mulut kita?" ucap Ibu sambil bergurau.
Pernah suatu ketika saya keceplosan karena sebelumnya saya mendengar ceramah dari masjid selepas tarawih.
"Kan bau mulut orang berpuasa itu bau surga, Bu," ucap saya polos saat itu. Ibu tertawa mendengar ucapanku itu.
"Nanti di akhirat mulut orang berpuasa akan mengeluarkan bau yang lebih baik akan dari bau minyak misik. Allah memberikan pahala untuk puasanya, sehingga dengan pahala tersebut bau orang berpuasa akan melebihi harumnya minyak misik."
Meskipun begitu, bau mulut pun bisa membuat orang terganggu. Maka, Islam telah mengajarkan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Mulut yang sehat tidak akan membuat bau mulut.
Ada beberapa makanan yang bisa memicu bau mulut ketika puasa, yaitu makan makanan seperti bawang. Ada juga beberapa makanan yang memiliki aroma khas, menyengat dan tidak nyaman dicium, seperti petai, jengkol, dan kabau. Semua makanan ini halal, tetapi mengganggu. Bahkan Rosulullah saw. melarang kita pergi ke masjid setelah makan bawang.
Pelarangan itu membuat kita tahu bahwa dalam berinteraksi dengan seseorang harus memperhatikan adab-adabnya. Salah satu adab adalah tidak mengganggu orang di sekitar dengan bau mulut kita.
Teman-teman tahu enggak sih, tanpa kita sadari bahwa kondisi mulut yang bau itu bisa jadi disebabkan karena organ atau alat yang membantu pencernaan kita dalam kondisi sakit. Bisa jadi gigi kita yang sakit atau bahkan saluran pencernaan kita yang bermasalah. Namun, tidak banyak di antara kita yang menyadari hal itu.
Nah, kalau kita sudah tahu bahwa kondisi mulut yang bau itu disebabkan oleh sesuatu, maka kita berusaha meminimalisir jangan sampai tercium oleh yang ada di dekat kita. Kita bisa melakukan hal-hal seperti berikut.
Pertama, menyikat gigi. Sikatlah gigi setelah makan sahur dan sebelum tidur. Lakukan rutin bukan hanya di saat Ramadan saja. Insya Allah menjaga kesehatan gigi itu akan memberi manfaat bagi kita. Kita tidak ingin sakit gigi kan? Gigi berlubang akan membuat bau mulut loh.
Kedua, jaga pola makan yang akan merusak lambung seperti makan makanan yang terlalu pedas atau asam. Kalau lambung sudah rusah, maka akan berimbas pada bau mulut.
Ketiga, meminimalisir makanan seperti yang Rosulullah saw. larang, yaitu makan bawang ketika akan ke masjid atau tempat umum.
Keempat, peka pada keadaan sekitar. Jika terlihat gelagat bahwa orang di sekitar kita terganggu, maka ambil sikap sedikit menjauh atau sedikit berbicara.
Masya Allah, mengatur berbicara di tempat umum dan menjaga agar bau mulut kita tidak mengganggu orang lain adalah cara kita untuk menjalin hubungan yang baik dengan sesama. Keberhasilan kita dalam berhubungan dengan manusia akan mengantarkan keberhasilan kita dalam memahami ajaran Islam.