Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

5 Prinsip untuk Pulih Setelah Pandemi

14 Juli 2022   03:45 Diperbarui: 14 Juli 2022   04:02 175 10


Pandemi yang berlangsung lebih dari 2 tahun ini masih menyisakan ketakutan dan kegamangan jiwa bagi saya. Ditambah dampak perang Rusia-Ukraina bagi perekonomian, seperti pangan membuat rakyat kecil makin gigit jari. Kebutuhan yang kian bertambah dengan harga sembako yang terus naik membuat saya terus memikirkan cara agar bisa bertahan.

Pasar di desa yang merupakan tempat bertransaksi antara penjual dan pembeli terlihat sepi. Penjual tidak banyak menyediakan barang karena harga barang terus meroket, sedangkan pembeli tidak cukup uang untuk membeli kebutuhan mereka. Pasar menjadi ala kadarnya. Geliat yang sebelumnya semarak menjadi meredup.

Pasar yang menjadi pusat bergulirnya uang seakan enggan memikirkan keadaan di dunia ini. Pasar sekarang menjadi kaku bahkan terkesan mati. Beberapa penjual ada yang memanfaatkan situasi untuk mengeruk keuntungan, meningkatkan keuntungan pribadi dari kenaikan harga barang.

Harga cabai melebihi harga daging sapi dan itu terjadi saat ini. Sayur-sayuran yang biasanya hanya berkisar 3 ribu per ikat naik menjadi  4-5 ribu. Tomat yang biasanya hanya 8 ribu/kilo, sekarang menjadi seribu per buah. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun