Berikut beberapa alasan mengapa animasi 2D tetap relevan meskipun adanya animasi 3D yang mendominasi:
1. Estetika dan Gaya: Animasi 2D memiliki keindahan dan estetika sendiri yang berbeda dari animasi 3D. Beberapa cerita dan gaya visual lebih baik disampaikan melalui animasi 2D daripada 3D. Gaya gambar tangan dan goresan tinta di animasi 2D bisa memberikan sentuhan artistik yang khas dan menarik.
2. Biaya Produksi: Produksi animasi 2D cenderung lebih murah daripada animasi 3D. Ini bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis untuk proyek-proyek dengan anggaran terbatas atau bagi pembuat film independen.
3. Keluwesan Penciptaan Konten: Animasi 2D lebih mudah dikerjakan oleh individu atau tim kecil, karena tidak memerlukan infrastruktur teknis yang kompleks seperti animasi 3D. Ini memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat dalam pembuatan konten animasi.
4. Kesan Nostalgia: Animasi 2D memiliki daya tarik emosional bagi banyak orang karena banyak film animasi klasik yang dihasilkan dalam format ini. Ini bisa memancing kenangan masa lalu dan membuat penonton merasa terhubung secara emosional.
5. Pengembangan Cerita: Animasi 2D bisa memungkinkan fokus yang lebih besar pada pengembangan karakter dan cerita daripada visual yang rumit. Ini bisa mengarah pada narasi yang lebih dalam dan kompleks.
6. Gaya Penceritaan Alternatif: Beberapa jenis cerita atau genre bisa lebih baik disampaikan melalui animasi 2D. Misalnya, drama emosional, film seni, atau cerita yang lebih kontemplatif mungkin cocok dengan gaya animasi 2D.
7. Pendidikan dan Konten Lainnya: Animasi 2D masih digunakan secara luas dalam produksi konten pendidikan, iklan, video musik, dan video promosi. Format ini bisa lebih sederhana untuk menyampaikan informasi kompleks atau konsep pendidikan.
Penting untuk diingat bahwa baik animasi 2D maupun 3D memiliki posisi sendiri dalam industri hiburan, dan keduanya dapat saling melengkapi. Kedua jenis animasi ini mampu memenuhi kebutuhan beragam dari kreator dan penonton.