Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Buang Sial? Ikut Ritual Thailand Aja

5 Agustus 2011   02:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 2254 2
Banyak kepercayaan yang dipegang oleh para manusia untuk kelangsungan hidupnya. Kepercayaan itu dianggap sebagai sebuah hal yang patut dihormati dan dipercayai karena dipercayai juga membawa kebaikan pada setiap pribadi yang menjunjung tinggi kebudayaan dan kepercayaan itu.

Sial dianggap seabgai sebuah kondisi yang mana selalu membawa kerugian pada kita, kerugian tidak selalu dalam bentuk uang tapi juga  kesehatan dan laiany. Karena situasi ini banyak orang bersusah susah untuk mengusir kesialan dari tubuh atau kehidupan mereka.

Dalam tradisi orang batak, khususnya Simalungun, ada beberapa kegiatan yang dianggap dapat membuang kesialan dalam diri seseorang adalah dengan cara Mandi Jeruk Purut. Sebenarnya ini tergantung pribadi masing masing ada yang percaya dan ada yang tidak. kegiatan ini telah lama dilakukan mulai dari jaman dahulu hingga sekarang.

Ritualnya sebenranya gampang, dimana kita hanya membeli sebuah jeruk purut (utte mukkur) yang baik. Pada kesempatan ini saya tak bisa memberi tahu bagaimana kategori jeruk yang baik dan tidak. Setelah jeruk telah didapatkan lantas ia harus dibelah menjadi tujuh belahan. Belahan itu tak serta mereta memisahkan jeruk itu. Belahan itu tetap membuat jeruk utuh hanya saja sudah tersayat sayat menjadi tujuh bagian. Cara menyayatnyapun harus dari tampuk menuju kebawah.

Setelah selesai dibelah, maka jeruk itu tinggal dimasukkan kedalam air yang akan dimandikan. Air dan biji jeruk yang keluar dari jeruk purut itu akan bercampur dengan air yang akan dimandikan. Nah air itulah yang akan dimandikan ketubuh seseorang yang ingin mengadakan ritual buang sial. Dipercaya bahwa kegiatan ini dapat membuang sial dan membawa sisi kebaikan pada orang itu.

Di Thailand, ritual buang sial ini juga kerap dilakukan. Ritual ini dilakukan di Kuil Pram Manee di provinsi Nakorn Nayok sekitar 107 km timurlaut Bangkok. Setiap harinya ritual ini dipandu oleh para Biksu setempat. Ritual ini dilaksankan dalam dua sesi, yaitu pada jam 09;09 pagi dan 01:09 malam. Angka 9 dianggap sebagai angka keramat, angka keberuntungan layaknya yang dipercayai Presiden kita juga.

Setiap orang yang ingin mengikuti prosesi ini berdiri didepan peti mati yang telah disiapkan serta memegang bunga seraya berdoa bagi para dewa untuk mengambil kesialan  dan memberikan keberuntungan pada tubuhnya. 180 baht ($6) harus disediakan oleh setiap orangnya untuk kelengkapan ritualnya, bunga, kain, serta jasa dan berbagai kelengkapanya. Pengikut ritual nantinya akan berbaring dalam peti mati. Sementara si pengikut ritual ini berbaring dalam peti mati untuk beberapa saat lamanya, para para biksu mengangkat nyanyian doa. Pengikut ritualpun akan dibasuh dengan air setelah bangkit dari peti mati. begitulah prosesi buang sial itu berjalan(Reuters).

Setiap orang punya kepercayaan dan keyakinanya masing masing terhadap suatu hal. Adalah kebebasan kita untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukanya sama sekali. pilihan ada ditangan kita.

salam sayang,

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun