Dalam dunia sastra ada yang namanya intrinsik element. Intrinsik elemen dapat diartikan sebagai sebuah element-element atau bagian-bagian yang membangun sebuah karya sastra secara utuh dari dalam karya sastra itu sendiri. Salah satu contohnya adalah plot atau alur cerita. Alur cerita juga bisa dibagi kedalam lima tahapan. Tahapan yang pertama disebut sebagai
exposition, exposisi bisa diartikan sebagai sebuah ajang perkenalan, intronya seperti itu. Kemudian masuk ke
rising action. Dimana masalah mulai diperkenalkan disini tapi masih dalam batas batas yang wajar. kemudian ditahapan ketiga ada yang namanya
Climax, puncak. Disinilah titik kulminasi sebuah masalah diperkenalkan yang akan membawa dampak yang beragam tergantung bagaimana masalah itu diperlakukan. Tahapan yang keempat adalah
falling action. Bisa diartikan sebagai sisa-sisa peninggalan climak, sebab atau efek dari si klimak, hanya saja ledakan masalahnya tidak sebesar dan sehebat klimak. Dan tahapan yang terakhir disebut sebagai
resolution atau penyelesaian, resolusi juga dapat dibagi dua, pertama ada yang disebut sebagai catasthrope atau
sad ending dan yang kedua adalah denoument atau
happy ending. Resolusi yang didapatkan disesuaikan dengan cara menyikapi masalah yang mendera. Bila diselesaikan dengan baik niscaya happy endingpun akan datang tapi bila tidak maka sad endinglah yang akan ada setelahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL