Si sada yang doyan duren akhirnya mendekati mamang duren yang sudah seminggu ini berjualan duren di perempatan jalan.
Sada: mang! Berapa harganya satu duren ini?
Mamang: ???(diammmm)
Sada: wah mamang ini, ngak menghargai benar. pembeli adalah raja mang!!
Mamang: iya kalau kamu mau beli!! saya tahu kamu hanya menawar saja. Tahun kemarin waktu saya jualanpun kamukan gini juga! Malah saat itu durennya sudah kamu makan tapi kamu bilang sayakan cuma menawar saja tapi mamang membelahnya untuk saya.(menirukan suara sada)...he,he,he kali ini ngak lagi. Sana anak nakal!! Apa nggak terima?? Saya tungggu trickmu mangelabui saya!
Sada: ok mang!!! Tunggu nanti malam.
Saat malam datang, si mamang sudah menjaga pohon durenya di dalam gubuk. Kebetulan ia sudah mendapatkan 5 buah duren. "kraaaasssbukkkkkkkk" suara duren jatuh. Si mamangpun bergegas keluar gubuk dan membawa senternya untuk penerangan. Lima menit ia mencari duren yang baru jatuh tadi tapi tak juga ia temukan. Ia hanya menemukan sebuah batu kerikil sebesar bola kasti. Uuhhh, iapun kembali ke gubuknya. Ia malah terkejut ketika duren yang digubuknya hilang.
Keesokan harinya si sada mendekati si mamang yang tidak berjualan duren lagi.
"Kok nggak jualan lagi mang, nggak ada yang jatuh yah durennya?"tanya si sada. "wah, mulut kamu wangi duren sada, ooooohhh berarti kamu yang mencuri duren saya kemarin malam yah" tegas si mamang.
"Heeiii, kata guru saya ada ajas praduga tak bersalah loh,,,jangan menuduh kalau tak ada bukti" jawab si sada lagi. " saaaaddddddddddddaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, awas kamuuuuu" teriak mamang!
Salam sayang,
Flashdisc jadi Pilihan
