Seperti biasa, jam empat adalah waktu yang tepat untuk pulang ke rumah. Sayapun duduk dibangku bamboo yang hampir ambruk didepan sebuah bengkel mobil seraya menunggu bis langganan yang akan melintas. Tak disangka Sanjayapun (nama bis, Mitsubishi colt diesel 100 Ps) datang dengan tegapnya lengkap dengan klekson khasnya “pooommm”. Saya pun naik bersama beberapa orang teman saya dan kebetulan penumpang penuh sekali hingga kami tak mendapatkan jatah tempat duduk. Sambill menunggu penumpang yang lain turun, sayapun berdiri ditengah bis bersama teman saya.