Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Hommi K Bhabha dan Kolonialisme

24 Juni 2012   01:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:36 1809 0
Poskolonial Homi K Bhaba.[1] Dalam essainya, Bhaba menggali keterkaitan antara posmodern dan poskolonial melalui cara bahasa dari teori seorang pos-struktrualis. Stukturalis klasik dibedakan antara langue (bahasa sebagai suatu sistem) dan parole (tindakan percakapan individu) yang diinterpretasikan sebagai keterlambatan temporal antara pemikiran dan ekspresi antara impian dan tulisan antara intensi untuk mengekspresikan pemaknaan dan penampilan verbal dalam makna yang diartikulasikan. ”..is interprated as a temporal lag between thought and expression, between daydreaming and writing, between the intention to express meaning and the verbal performance in which meaning is articulated” (Bhaba, hal 189). Bhaba mengatakan bahwa setiap momen harus sebagai rangkaian sebuah revisi dimana ada keterbukaan dan kontingensi dalam keyakinannya untuk mendapatkan kebebasan. Bagi korban kolonialisme, strategi budaya sebagai cara dari kebertahanan (survival) yang lebih banyak diperoleh dari warisan. Ada jarak antara warisan dan pemahaman ofisial (ideologi) dan penyediaan ruang tampilan individu untuk pertahanan dan individualitas.

  1. Konsep-konsep Agency.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun