Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Praktek Kerja Nyata Bermanfaat bagi Mahasiswa

15 Januari 2018   15:13 Diperbarui: 15 Januari 2018   15:55 603 0
Jaman sekarang kuliah sepertinya akan lebih seru jika kita sebagai mahasiswa mendapat kesempatan praktek di dunia kerja nyata. Dengan kesempatan merasakan praktek di dunia kerja nyata sebelum lulus berkuliah, membuat mahasiswa punya bekal sebelum benar-benar harus terjun di dunia kerja. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk bisa lebih belajar dan mendapat pengalaman sekaligus.

Salah satu universitas yang mendukung mahasiswanya memiliki pengalaman nyata di dunia kerja sebelum lulus yaitu UPH. Seperti baru-baru ini mahasiswa akhir dari STPPH (Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan) berkesempatan mendapat pengalaman langsung bergabung di PRIMO Foodmart MaxxBox Lippo Village, Tangerang melalui program tugas akhir.

Beberapa program inovatif yang dilakukan STPPH untuk tugas akhir mendorong mahasiswa untuk kreatif. Diantaranya mahasiswa wajib membuat Karya Kompetensi dalam bentuk buku, sebagai bagian dari program Studi Kelayakan Bisnis (SKB) dan Karya Kompetensi Produk (KKP) dimana mahasiswa akhir harus mampu membuat resep baru yang dituangkan ke dalam buku tersebut. Karya tersebut tidak hanya dalam bentuk konsep tetapi juga harus diaplikasikan dalam dunia industri nyata.

Untuk mendukung program tersebut, STPPH bekerja sama dengan beberapa mitra industri, salah satunya yang sedang digarap mahasiswa STPPH di awal tahun 2018 ini kerjasama dengan Primo Foodmart

Dalam kesempatan ini 2 kelompok yang telah berhasil menyelesaikan bukunya untuk di-launch memiliki kesempatan juga untuk memamerkan karyanya di Primo Foodmart. Dua Kelompok tersebut antara lain Kelompok "Mango Compendium: Book of Dessert" yang terdiri dari Bella, Darwin Djunaidi, dan Jason Christianto, dan kelompok kedua yaitu "Rahasia Tahu" beranggotakan Louisa Susanto, Sevira Aprilia, dan Stefanny Gunawan.

Salah satu mahasiswa STPPH Bella, menceritakan pengalamannya bersama tim.

"Dari 30 resep yang kita siapkan dalam 1 buku, kita pilih 3-4 resep untuk diuji coba. Setelah itu sebagai tahapan awal untuk proyek di Primo ini, pertama kali kami melakukan pertemuan dengan Chef in Charge di sana, yaitu ChefErwin Eka Yuliandhi, Chef Pastry di Primo. Chef Erwin membantu kami dalam hal resep, penetapan harga, strategi penjualan, dan lainnnya. Kami juga membuat Tent card yang diletakkan pada setiap meja yang didesain semenarik mungkin. Kami juga membuat banner berisi informasi mengenai produk kami. Tidak hanya itu sebagai upaya promosi kami juga memasarkan produk kami melalui Instagram, dan membuat program promo 'Buy 1 Slice of Mango Cheesecake Get Free Coffee/Cappuccino/Ice Lemon Tea' sebagai strategi penjualan kami," jelas Bella.

Bella menambahkan bahwa dalam proyek ini ia dan tim ditargetkan mencapai penjualan minimal Rp 500.000 per harinya dengan harga produk kami yang hanya berkisar 12.000-25.000. Menurutnya ini cukup menantang.

Namun meskipun cukup sulit dan menantang, baik Bella maupun tim anggota lainnya merasa bahwa pengalaman ini sungguh bermanfaat bagi mereka bukan hanya pengalaman sebagai pekerja saja, tapi juga sebagai entrepreneuratau bahkan ketika mampu menjadi head chef nantinya. Ia dan tim mendapat pengalaman bagaimana memikirkan proses usaha nyata dari awal, bagaimana menetapkan strategi yang matang, dan bagaimana memanfaatkan media yang ada untuk mendukung penjualan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun