Kadang kita merasa benci dengan seseorang, benci dengan keadaan, benci dengan rutinitas, benci dengan semua orang hingga kita menjadi bosan bertingkah sebagai “orang baik” hingga jiwa serasa brutal. Ketika sesuatu yang dianggap baik seolah menjadi sebuah rutinitas tanpa sensasi yang melekat di hati, lalu apa yang akan terjadi? Bukankah brutal dan antagonis akan menjadi sebuah solusi yang hebat untuk melepas kepenatan hidup?