Dampak buruk gizi buruk pada anak di masa depan sangatlah mengkhawatirkan. Selain gangguan tumbuh kembang juga dapat menyebabkan anak kurang bertenaga dalam melakukan aktivitas, perlindungan tubuh anak juga bermasalah, dan tidak terjadi perkembangan fungsi otak (Par'i 2016). Makan berlebihan juga mempunyai implikasi yaitu risiko terjadinya  obesitas di kemudian hari dan penyakit degeneratif  (Sudargo, Rosiyani, & Kusmayanti, 2014). Oleh karena itu, menjaga status gizi anak usia dini sangatlah penting. Menjaga status gizi anak kecil memerlukan pembekalan yang baik, karena pengetahuan ibu tentang makanan yang baik untuk anak kecil akan mempengaruhi status gizi anak kecil. Pendidikan seorang ibu dapat mempengaruhi pengetahuan seorang ibu. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin baik pula pengetahuan gizi ibu mengenai konsumsi makanan. Asupan  gizi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan status gizi anak usia dini. Asupan zat gizi dapat diperoleh dari zat gizi makro dan mikro. Selain itu, faktor yang mempengaruhi status gizi anak kecil antara lain pemberian ASI eksklusif, pola asuh orang tua anak kecil, dan pekerjaan ibu. Â
•Hubungan Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita Â
Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita. Menurut Andriani dan Bambang (2012), segala pengetahuan yang ada khususnya tentang pendidikan anak yang baik dapat diterapkan apabila ibu mempunyai pendidikan yang baik  sehingga ibu dapat memberikan menu yang sesuai dengan kebutuhan keluarga khususnya anak. Sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang  dikonsumsi responden. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin mudah ibu memperoleh ilmu dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat meningkatkan tanggung jawab ibu dalam pengambilan keputusan ketika timbul masalah gizi dalam keluarga. Â
•Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Balita
Berdasarkan hasil analisis, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan status gizi balita. Hasil ini bertentangan dengan pendapat Wawan dan Dewi (2011)  bahwa pekerjaan ibu sangat mempengaruhi kehidupan keluarga. Ibu yang  bekerja cenderung banyak menghabiskan  waktu di luar rumah sehingga berisiko tinggi kurang memberikan perhatian pada balitanya, walaupun balita tersebut belum mampu terpuaskan kebutuhannya, sehingga harus diperhatikan dan diperhatikan terutama pada saat berada di luar rumah. diberi makanan. kebutuhan anak usia dini. Â