Menatap jemari asyik menari tiada henti,
yang merangkai aksara kehilangan hati.
Linimasa bertaburan kata benci tanpa empati.
Aksara-aksara memerah, gerah dan marah.
Namun tak kuasa melawan kuasa,
yang dimainkan tuan dengan perkasa.
Para jelata hanya bisa menaikan asa.
Aksara-aksara membara, parah terdera lara.
Nurani panas terbakar sejuta samsara.
Aksara-aksara bersatu laksana tentara.
Membingkai syair yang terucap sebagai dera*)
*) Dera = pukulan (dengan rotan, cemeti, dan sebagainya) sebagai hukuman (KBBI online).