Lembar demi lembar buku usang itu kubuka. Tak jua kutemukan kisah tentang senyum pencari keadilan. Hanya lembaran tentang senyum pemerkosa keadilan. Padahal lembaran yang hilang itu baru belajar merangkak. Usai rapuh tertindih dolar, emas dan permata.
KEMBALI KE ARTIKEL