Aku adalah larik-larik dalam bait sajak yang ditulis ayah dan bunda di atas sobekan kertas usang bermandikan peluh, air mata dan darah. Aku mengada di dalam sajak pada selembar kertas dari langit, yang dititipkan Sang Khalik kepada ayah dan bunda, dan suatu ketika helaian kertas itu hampir hilang ketika ayah dan bunda dipanggil pulang ke rumah kekekalan.
KEMBALI KE ARTIKEL