Sejak masih bertugas di KPU Kabupaten Minahasa, warung Tinutu'an Tante Dei yang berlokasi di dekat jembatan Paniki di Wilayah Wanua (Desa) Sarani Matani menjadi pilihan persinggahan untuk mengisi "kampung tengah" alias perut. Hehehe. Tinutu'an Tante Dey memang sedap dan khas.
Namun, makan Tinutu'an bukan hanya sekedar rasa tapi makna. Sehingga, Tinutu'an bukan hanya soal rasa di lidah tetapi juga rasa di hati.
Tinutu'an atau bubur Manado merupakan kuliner khas Minahasa-Sulawesi Utara. Terbuat dari campuran sedikit beras dengan beragam sayuran. Ada kangkung, labu kuning (sambiki), jagung muda, bayam hijau dan gedi. Juga ada singkong. Tinutu'an juga merupakan perpaduan bumbu alami (serei, kemangi, daun bawang, daun kunyit). Melahapnya dengan tahu rebus atau goreng, plus sambal (dabu-dabu) merupakan kenikmatan tersendiri.
Semua elemen dalam Tinutu'an berpadu membentuk sebuah kuliner khas yang tak lapuk dimakan waktu. Tinutuan merupakan kuliner sejak zaman penjajahan.