Manusia mana yang tiada berduka di kala berpisah dengan kekasih hati?
Manusia mana yang tiada bersedih di kala di tinggal yang tercinta?
Benar, tiada yang dapat menghalangi duka, sedih dan air mata kami
Namun, tiada jua yang dapat menghalangi kami untuk tetap mengungkap narasi cinta dalam madah syukur dan bahasa kasih, karena cinta kami abadi di dunia fana hingga ke surga kekal
Madah syukur, ungkapan kasih terkenang cinta pada lelaki sejati, suami yang setia
Masih terkenang kita bersama memadu cinta di jalan berliku
Masih terkenang dalam juang mu di tengah ancaman sengatan listrik tegangan tinggi, dengan gagahnya lelaki sejati bertarung nyawa memutar turbin cahaya kehidupan
Masih terkenang kisah imanmu, kau selalu berpaut pada Sang Khalik dalam doa dan keluh serta sujud syukur
Madah syukur, ungkapan kasih kepada sosok seorang ayah terbaik
Masih terkenang jerih juangmu untuk tumbuh kembang buah hatimu
Masih mengiang narasi didikanmu tentang kejujuran dan semangat, harta berharga untuk anak dan cucu
Masih terkenang teladanmu tentang berbagi kasih dalam ketulusan kepada sesama
Sejuta alasan bagi kami untuk kidungkan madah syukur, sekalipun dalam lembah kelam duka nestapa
Terima kasih Tuhan untuk anugerah seorang lelaki sang fajar hidup, suami tercinta, ayah terbaik
Kami berduka, dia yang tercinta pergi meninggalkan kami, namun kami bersyukur jejak hidup dan cintanya tetap membekas di hati kami, menjadi fajar kekal kehidupan
Selamat menuju keabadian lelaki tercinta
Selamat menikmati tempat terbaik bersama Tuhan di surga sana, tempat dimana kita pasti bertemu lagi .....