Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Menikmati Suasana Malam di Alun-alun Kidul Yogyakarta

27 Desember 2013   11:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26 533 1

Salah satu alternatif tempat nongkrong dan wisata malam di Jogja adalah Alun-Alun Kidul atau yang biasa dikenal dengan nama Alkid. Alkid merupakan singkatan dari nama tempat itu sendiri yang lebih dikenal oleh orang banyak daripada nama aslinya yaitu Alun-Alun Kidul. Tempat ini dinamakan Alun-Alun Kidul karena terletak di sebelah selatan Keraton Yogyakarta yang juga masih merupakan wilayah kepunyaan Keraton. Tempat ini biasanya ramai kalau malam hari, sekitar mulai pukul 18.00 hingga dini hari apabila tidak turun hujan. Namun pagi hari pun juga lumayan ramai jika hari libur. Karena tempat ini juga dijadikan untuk lari-lari pagi dan menjadi tempat beristirahat para pesepeda yang ingin menikmati makan pagi disana seperti soto, lontong sayur, bubur ayam, dll.

Pengunjung yang datang ke alkid didominasi oleh anak muda. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk menikmati suasana malam ketika berkunjung ke Jogja. Namun tidak sedikit juga yang datang dengan keluarga mereka karena tempat ini cocok untuk siapa saja, tidak harus anak muda. Ada berbagai macam permainan dan kuliner yang ditawarkan di alkid. Namun yang menjadi ciri khas ketika kita berkunjung ke alkid adalah “masangin” dan becak hias. Sebenarnya masih ada lagi yaitu sepeda tandem, namun sekarang hanya ada beberapa sepeda tandem yang disewakan. Bagi yang sudah pernah berkunjung ke Alkid, pasti tau apa yang disebut masangin. Bagi yang belum tau, yang disebut masangin adalah berjalan melewati dua pohon beringin kembar yang berada di tengah-tengah Alun-Alun Kidul dalam keadaan mata harus tertutup atau merem. Dari cerita yang saya dengar, jika berhasil melewati dua pohon beringin dalam keadaan mata tertutup, maka akan dikabulkan harapan yang kita inginkan. Namun tidak sedikit juga yang gagal melewatinya, yang ada kita malah berjalan menjauhi pohon beringin tersebut, bahkan ada pula yang kembali ke tempat semula dimana dia mulai untuk berjalan melewatinya. Jika kita ingin mencoba masangin tetapi lupa tidak membawa penutup mata, di tempat ini juga disewakan penutup mata yang khusus digunakan untuk masangin. Dengan merogoh kocek sebesar 5000 rupiah saja, kita dapat menyewa penutup mata tersebut.

Permainan lain yang tak kalah seru dari masangin adalah menunggangi becak hias. Becak hias ini disajikan dengan lampu warna-warni yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjadikan becak hias tersebut menarik untuk dilihat. Becak hias ini berkapasitas 4 orang hingga 10 orang dengan biaya sewa yang berbeda-beda. Untuk yang berkapasitas 4 orang, cukup membayar sewa sebesar 30.000 rupiah untuk 3 kali putaran. Dan untuk becak yang berkapasitas 10 orang, didesain dengan penumpang yang ada diatas, tidak perlu repot-repot mengayuh dan mengemudikan becak tersebut. Biaya sewa yang ditawarkan sebesar 70.000 rupiah untuk 3 kali putaran juga.

Selain masangin dan permainan, ada beberapa kuliner khas yang dijajakan disini. Salah satunya adalah es goreng. Dinamakan es goreng karena es lilin dicelupkan kedalam cairan berwarna coklat yang ada di tempat penggorengan atau wajan. Es goreng dapat dibeli dengan harga yang sangat terjangkau yaitu 2000 rupiah saja. Penjual yang menjual es goreng ini menjajakan dagangannya menggunakan microphone dengan kata-kata yang sangat ekspresif sehingga dapat menarik konsumen yang akan membelinya. Tidak hanya es goreng yang dijajakan disini, namun masih banyak lagi kuliner yang ada seperti jagung bakar, roti bakar, mie rebus, wedang ronde, cilok, cimol, tempura, bakso bakar, nasi kucing, dan juga minuman-minuman dengan harga yang sangat terjangkau. Pengunjung dapat membeli dan mencicipi kuliner ini sambil menikmati suasana malam di Alkid bersama keluarga, teman, ataupun saudara.

Selamat berwisata :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun