Kaumenatap lekat-lekat jendela kamarmu. Suara gerimis teratur mengetuk genteng kaca. Bagimu hujan dan gerimis adalah suara Tuhan yang mengurangi kesepianmu. Kesepian yang mengingatkan pada sosok pria bermata teduh dengan garis bibir yang menyenangkan. Mata itu membuatmu memendam rindu, membangun istana dengan bunga-bunga cinta berwarna-warni. Juga perasaan cinta yang membuatmu lupa sebuah perbedaan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL