“Sebab itu diri manusia merupakan pusat pertarungan. Apa bukan siapa, dan siapa bukan apa. Apakah arti apa dalam siapa itu? Bagaimanakah siapa tetap siapa dalam apa? Apakah apa “apa-siapa” dan “siapa-apa “itu? Jangan dikira bahwa dalam diri manusia tidak ada apa-apa!”